Dept. Litbang


 
Departemen Penelitian dan Pengembangan (Lit-bang) Permatep Universitas Lampung adalah departemen  yang bergerak dalam hal penelitian dan pengembangan potensi akademik mahasiswa Teknik Pertanian.
Kegiatan dalam Departemen Penilitian dan Pengembangan diarahkan dalam rangka mengembangkan kecerdasan mahasiswa Teknik Pertanian pada suatu kegiatan yang bersifat penelitian dan berdasarkan kajian ilmiah yang mendukung Teknik Pertanian. Sebagai masyarakat ilmiah yang beriman, bertaqwa, serta berwawasan IPTEK dengan menjadikan kampus sebagai pusat sosialisasi pengembangan kegiatan penelitian dan penalaran.
Kegiatan-kegiatan dalam Departemen Lit-Bang dapat diwujudkan dalam bentuk informasi dan komunikasi sehingga melalui Departemen ini diharapkan dapat meningkatkan daya, cipta, dan kreatifitas mahasiswa Teknik Pertanian yang sesuai dengan profesi akademik.

VISI :             

’’ Terwujudnya Mahasiswa TEP UNILA yang Berintelektual, Berkompetitif dan Berkreatifitas Guna Menjadikan Jembatan Ilmu dan Fasilitator Sesuai dengan Potensi Akademik ”

MISI :            
1.      Mendukung dan memfasilitasi kegiatan yang berkaitan dengan bidang keilmuan TEP UNILA
2.      Mengembangkan Kreatifitas dan potensi yang terkait dengan penelitian dan pengembangan akademik mahasiswa TEP UNILA
3.      Terselenggaranya kegiatan guna membentuk mahasiswa TEP UNILA yang berkreatif dan berkompetitif di bidang akademik


Susunan Pengurus Departemen Litbang:
Ketua Departemen                : Aulia Nurbaiti M.
Sekretaris Departemen          : Sri Wahyuni
Anggota Departemen             :
  1. Ayub
  2. Eniwati
  3. Mukhlis
  4. Irma
  5. Yesi
The Great Day


Up Greading Anggota muda PERMATEP yang dilakukan 17-18 November 2012 berlangsung secara lancar. Up Greading yang berlangsung selama dua hari, hari pertama yang berisi materi ruang dan hari kedua  diisi dengan outdoor yang diantaranya adalah Outbound. The Great Day adalah istilah yang disampaikan oleh Agus Haryanto M.P saat memberikan sambutan acara Up Greading Anggota Muda selaku ketua Jurusan Teknik Pertanian. Beliau memaparkan ketika Beliau study di Amerika Outbound  merupakan salah satu kegiatan yang menarik menurut beliau. Ujar beliau diharapkan melalui acara-acara semacam ini rasa kebersamaan mahasiswa Jurusan Teknik Pertanian Unila semakin baik.
Foto diatas adalah pos Departemen Lit-Bang dalam acara Up Greading, game ini diberinama menara air. Game ini mengasah kreatifitas pikir, kesabaran, kekompakan, team yang solid, kepemimpian, dan juga mendengarkan pemimpin.

Ada Video nniiyy,,,, Litbang bagi - bagi pengetahuan..... silahkan dilihat yaa..!!!!






" CERDAS , BERBAGI DAN KREATIF "


TEKTAN JAYA PERMATEP BISA !!!!!



GO GREEN FOR OUR EARTH !!!!!!



Prioritas Masalah Pertanian di Indonesia

Pertanian di Indonesia sedang berada di persimpangan jalan. Sebagai penunjang kehidupan berjuta-juta masyarakat Indonesia, sektor pertanian memerlukan pertumbuhan ekonomi yang kukuh dan pesat. Sektor ini juga perlu menjadi salah satu komponen utama dalam program dan strategi pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan. Di masa lampau, pertanian Indonesia telah mencapai hasil yang baik dan memberikan kontribusi penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, termasuk menciptakan lapangan pekerjaan dan pengurangan kemiskinan secara drastis. Akan tetapi, dengan adanya penurunan tajam dalam hasil produktifitas panen dari hampir seluruh jenis bahan pokok, ditambah mayoritas petani yang bekerja di sawah kurang dari setengah hektar, aktifitas pertanian kehilangan potensi untuk menciptakan tambahan lapangan pekerjaan dan peningkatan penghasilan. Walapun telah ada pergeseran menuju bentuk pertanian dengan nilai tambah yang tinggi, pengaruh diversifikasi tetap terbatas hanya pada daerah dan komoditas tertentu di dalam setiap sub-sektor. Sebagai contoh, di pertengahan tahun 1980-an sewaktu Indonesia mencapai swasembada beras, 41% dari semua lahan pertanian ditanami padi, sementara saat ini hanya 38%; suatu perubahan yang tidak terlalu besar dalam periode 15 tahun.
Selain itu seperti tercatat dalam hasil studi baru-baru ini, ranting pemilik usaha kecil/ pertanian industrial, hortikultura, perikanan, dan peternakan, yang sekarang ini berkisar 54% dari semua hasil produksi pertanian, kemungkinan besar akan berkembang menjadi 80% dari pertumbuhan hasil agraris di masa yang akan datang. Panen beras tetap memegang peranan penting dengan nilai sekitar 29% dari nilai panen agraris. Tetapi meskipun disertai dengan tingkat pertumbuhan hasil yang tinggi, panen beras tidak akan dapat mencapai lebih dari 10% nilai peningkatan pertumbuhan hasil.

Manfaat Limbah Kulit Telur Untuk Pertanian


Pemanfaatan kulit telur, khususnya dalam bidang pertanian, yaitu sebagai pengendali organisme penyakit tanaman, saat ini belum mendapat perhatian. Menurut data World Intellectual Property Organization (2009), di Amerika Serikat, ada sekitar 190.000 ton kulit telur yang terbuang, yang dari jumlah ini, sekitar 120.000 ton dihasilkan dari industri pengolahan makanan dan sekitar 70.000 ton dihasilkan dari penetasan telur.


Kulit telur kering mengandung sekitar 95% kalsium karbonat dengan berat 5,5 gram (Butcher dan Miles, 1990). Sementara itu, Hunton (2005) melaporkan bahwa kulit telur terdiri atas 97% kalsium karbonat. Selain itu, rerata dari kulit telur mengandung 3% fosfor dan 3% terdiri atas magnesium, natrium, kalium, seng, mangan, besi, dan tembaga (Butcher dan Miles, 1990). Kandungan kalsium yang cukup besar berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai pupuk organik bagi tanaman


Kemampuan kalsium untuk meningkatkan ketahanan tanaman tidak terlepas dari peranannya memengaruhi kerja enzim dalam metabolisme tanaman. Hal tersebut disebabkan dalam sistem metabolisme tanaman dihasilkan senyawa metabolit sekunder, seperti fenol, fitoaleksin, dan flavanoid, yang dapat menghambat perkembangan patogen (Irawati, 2001). Widyawati et al. (2008) melaporkan bahwa pemupukan unsur kalsium taraf 4 g per polibag mampu memacu ketahanan tanaman panili terhadap penyakit di pembibitan. Pemupukan unsur kalsium juga dapat berpengaruh terhadap hasil produksi tanaman tomat, yaitu meningkatnya volume dan bobot buah. Selain itu, berpengaruh juga dalam menekan terjadinya keretakan buah pada tanaman tomat (Hadi dan Rugayah, 2004).



Cangkang telur kaya mineral, paling banyak adalah kalsium karbonat (98,43 persen), magnesium karbonat (0,84 persen) dan kalsium fosfat sebanyak 0,75 persen (Yuwanda, 2010). Dengan pemanfaatan limbah peternakan unggas berupa cangkang telur dan penambahan batuan fosfat maka nilai dan kualitas pupuk kandang akan meningkat sehingga dapat memenuhi kebutuhan unsur hara yang diperlukan tanaman (Sutanto, 2002).



Sumber : wiki.org


Krisis Energi


Akhir-akhir ini kita kesulitan untuk mendapatkan BBM, khususnya premium. Setiap hari yang terlihat di SPBU hanya antrian kendaraan bermotor selayaknya antrian di loket tiket. Tidak hanya itu, dibebeberapa SPBU juga sering kehabisan stok premium. Itu artinya cadangan minyak bumi semakin menipis, sedangkan minyak bumi merupakan energi yang tidak dapat diperbaharui (membutuhkan waktu  ratusan tahun untuk memperbaharuinya. Ini hanya salah satu conto, masih banyak krisis energi yang kita hadapi, misalnya energi listrik.
Setiap tahun pasokan energi listrik tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Akibat yang dirasakan, di banyak tempat pemadaman bergilir terus terjadi.
Hal itu kontradiksi dengan kebijakan pemerintah yang masih mengekspor sumber energi gas dan batu bara. Permintaan energi listrik tumbuh sekitar 6,8% per tahun, untuk memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga penduduk Indonesia yang tumbuh lebih dari 1%.  Di sisi lain, PLN juga berusaha meningkatkan rasio elektrifikasi dari 65% pada 2010 menjadi mendekati 100% pada 2045. Peningkatan rasio elektrifikasi tersebut harus dilakukan melalui sambungan baru pelanggan PLN dan pemanfaatan energi setempat untuk daerah terpencil.
Ketersediaan energi fosil
Minyak bumi Indonesia diperkirakan akan habis sebelum 2025. Kementerian ESDM berusaha memperlambat laju penurunan produksi minyak bumi pada 2011 dari 12% menjadi 3% dengan optimalisasi lapangan yang ada dan pengembangan lapangan baru. Indonesia masih beruntung memiliki sumber energi lain, yaitu gas dan batu bara. Cadangan batu bara saat ini sebesar 19,3 miliar ton dengan target produksi 2010 adalah 320 juta ton. Apabila produksi batu bara stabil dan cadangan baru batu bara lapisan dalam sulit diambil, umur produksi batu bara hanya 60,3 tahun.
Oleh karena itu, harus ada pengembangan dari energi alternatif terbarukan untuk mengantisipasi krisis energi. Antara lain yaitu ; 
1. Memanfaatkan  pangembangan dan pemanfaatan energi elternatif terbarukan, seperti energi surya (matahari), bioenergi, energi air (mikro & piko hidro), panas bumi, angin, gelombang dan waste energi (energi dari bahan limbah).
2. Alternatif CBM (Coal Bed Methan ) memiliki potensi sebagai energi alternatif di Indonesia.
3. Mengurangi secara bertahap penggunaan energi fosil (BBM) dan batu-bara secara langsung, untuk kebutuhan industri, otomotif dan alat transportasi.
4. Memanfaatkan Bioenergi berbagai tanaman yang potensial seperti tebu, singkong, jarak, buah nyamplung, kelapa sawit dll..
5. Menggalakkan energi Biomassa dari kotoran binatang ternak peliharaan (sapi, kerbau dll). Bisa diprioritaskan di daerah sentra peternakan & pemerahan susu.
6. Menggalakkan energi gas dari limbah kayu, didaerah HPH dan sekitarnya.
7. Mengembangkan dan menggalakkan PLTMH & PLTPH (mikro & pico hidro) di pedesaan dan daerah terpencil
8. Menggalakkan energi gelombang (PLTO) di daerah pemukiamn Nelayan

yang banyak tersebar di seluruh pantai Indonesia, dengan memanfaatkan tenaga Gelombang sebagai energi penggeraknya.

 Sumber: wiki.org