Sabtu, 05 Februari 2011

PENYULUHAN DAN PEMBUATAN INSTALASI BIOGAS

PERMATEP, Sosialisasi Pemanfaatan Biogas ke Desa.
 
Pemanfaatan kotoran ternak (sapi/lembu) ditingkat masyarakat desa masih digunakan sebatas untuk pupuk saja. Dengan mengusung tema "Optimalisasi Penggunaan Biogas sebagai Bio-Energy alternatif di Provinsi Lampung", Perhimpunan Mahasiswa teknik Pertanian (PERMATEP) melalui Departemen Keprofesian dan Departemen Pengabdian Masyarakat bekerjasama dengan IMATETANI (Ikatan Mahasiswa Teknik Petanian Indonesia) melakukan Penyuluhan dan Pembuatan Instalasi Biogas di desa Bogorejo, Kec. Gedong Tataan, Kab. Pesawaran pada hari Sabtu, 05 Februari 2011.

Ini merupakan salah satu upaya memperkenalkan Energy Alternatif dari pemanfaatan kotoran ternak (sapi/lembu) kepada masyarakat.












Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh proses fermentasi dari bahan-bahan organik, termasuk kotoran manusia dan hewan, limbah rumah tangga, dan sampah-sampah organik secara anaerobik. Biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar dan juga dapat menghasilkan listrik. Ada beberapa alasan mengapa biogas merupakan bahan bakar alternatif terbaik, di antaranya biogas memproduksi bahan bakar ramah lingkungan, biogas memiliki kandungan energi dalam jumlah yang besar, dan limbah biogas dapat dimanfaatkan sebagai pupuk.
Biogas menghasilkan bahan bakar ramah lingkungan. Biogas terbuat dari bahan-bahan alami, seperti kotoran manusia dan hewan, serta limbah-limbah organik lain. Karbon dalam biogas merupakan karbon yang diambil dari atmosfer oleh fotosintesis tanaman, sehingga bila dilepaskan lagi ke atmosfer tidak akan menambah jumlah karbon di atmosfer bila dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Biogas juga tidak menghasilkan limbah yang bisa mencemari lingkungan. Gas metana dalam biogas bisa terbakar sempurna. Sebaliknya, gas metana dalam bahan bakar fosil tidak bisa terbakar sempurna dan akan membahayakan lingkungan. Seperti kita ketahui, metana termasuk dalam gas-gas rumah kaca yang bisa menyebabkan pemanasan global (global warming). Sehingga penggunaan biogas bisa mencegah resiko terjadinya global warming.
Biogas memiliki kandungan energi tinggi yang tidak kalah dari kandungan energi dalam bahan bakar fosil. Nilai kalori dari 1 m3 biogas sekitar 6000 watt jam, setara dengan setengah liter minyak diesel. Oleh karena itu biogas sangat cocok menggantikan minyak tanah, LPG, butana, batu bara, dan bahan bakar fosil lainnya. Biogas mengandung 75% metana. Semakin tinggi kandungan metana dalam bahan bakar, semakin besar kalor yang dihasilkan. Oleh karena itu, biogas juga memiliki karakteristik yang sama dengan gas alam. Sehingga jika biogas diolah dengan benar, biogas bisa digunakan untuk menggantikan gas alam. Dengan demikian jumlah gas alam bisa dihemat.
Limbah biogas dapat digunakan sebagai pupuk. Limbah biogas, yaitu kotoran ternak yang telah hilang gasnya (slurry) merupakan pupuk organik yang sangat kaya akan unsure-unsur yang sangat dibutuhkan tanaman. Bahkan, unsur-unsur tertentu seperti protein, selulose, dan lignin tidak bisa digantikan oleh pupuk kimia. Dengan demikian kita juga bisa mengurangi anggaran untuk membeli pupuk.
Dari alasan-alasan dapat disimpulkan bahwa biogas adalah bahan bakar alternatif terbaik, khususnya untuk masyarakat pedesaan yang memiliki peternakan. Kami berharap setelah teman-teman membaca artikel ini, teman-teman bisa mulai menggunakan teknologi biogas sebagai sumber energi alternatif di daerah masing-masing.

2 komentar:

  1. Bagus, ini berrti turut serta dalam pelestarian lingkungan, peningkatan pendapatan keluarga, pemafaatan teknologi tepatguna dan ramah lingkungan.

    Salam,
    http://animalscience-info.blogspot.com

    BalasHapus
  2. Saya Rasa ini bagus. memanfaatkan yang jarang dimanfaatkan.

    BalasHapus