Rabu, 16 Februari 2011

Sejarah Permatep

SEJARAH TERBENTUKNYA PERHIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK PERTANIAN
Pelantikan kepengurusan
Kebutuhan akan organisasi sangatlah tinggi melihat kondisi mahasiswa yang semakin apatis dan tidak peduli dengan keadaan sekitar seperti yang terjadi pada zaman sekarang, teknik pertanian yang merupakan salah satu jurusan tertua di Universitas Lampung dan memiliki mahasiswa yang cukup banyak memandang perlu untuk membentuk sebuah organisasi keprofesian yang legal guna mendayagunakan SDM mahasiswa teknik pertaniaan,
Sebelum terbentuknya Permatep teknik pertaniaan sudah lebih dulu memiliki himpunan mahasiswa yaitu HIMATEKTAN tapi seiring berjalannya dinamika kehidupan mahasiswa di teknik pertaniaan dan perlunya revitalisasi kemahasiswaan maka pada tanggal 27 November 2010 sekelompok mahasiswa yang peduli akan jurusan mengundang seluruh mahasiswa tep untuk menghadiri rapat umum seluruh civitas akademik tep turut hadir Dekan Fakultas Pertaniaan Prof.Dr.Ir.Wan Abbas Zakaria.M.S. pembantu dekan II Prof.Dr.I.Irwan Sukri Banuwa.M.Si.
Suasasana rapat umum yang penuh dinamika dan konflik akhirnya selesai sebelum luhur dengan kesimpulan terpilihnya saudara Rahmat Ibnu Mas’ud sebagai ketua himpro dan disetujuinya dibentuknya organisasi kemahasiswaan tingkat jurusan yang sesuai dengan KEMENDIKNAS dan Statuta Universitas Lampung. Disinilah awal kerja keras tim pormatur dalam membentuk Permatep selama 1 bulan menyusun kelengkapan organisasi,AD ART,GBHPKO dll akhirnya kepengurusan pertama Permatep terbentuk dan dilantik pada tanggal 25 Desember 2010 yang langsung disaksikan LK-LK di lingkungan FP dan Pembantu Dekan III  Dr.Ir.tammaludin Syam,M.Si.
Demi keberhasilan revitalisasi kehidupan berorganisasi di tep, Permatep membentuk lima Departemen
1.      Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia
2.      Departeman Penelitian dan Pengembangan
3.      Departeman Pengabdiaan Masyarakat
4.      Departemen Keprofesiaan
5.      Departeman Dana Usaha
Untuk mempertegas peran Permatep, Permatep mengadakan kerjasama dengan jurusan Teknik Pertanian dalam kegiatan organisasi, kuliah dan dalam segala hal yang menyangkut kebaikan Jurusan pada umumnya dan mahasiswa Tep pada khususnya.


                                                                                         Departeman PSDM
PERMATEP


  

Sabtu, 12 Februari 2011

KEGIATAN UP-GRADING MAHASISWA TEP ANGKATAN 2009 DAN 2010

SALAM PERMATEP.
TEKTAN JAYA,,,, PERMATEP BISA....

             Up-Grading Mahasiswa TEP dan Launching BBT (Bengkel Belajar TEP)

penyerahan plakat oleh ketum permatep
Kekuatan sebuah organisasi sangat tergantung dengan kualitas kader sebuah organisasi tersebut di perguruan tinggi terutama di Unila kebutuhan akan kader tangguh sebuah organisasi sangat sulit karena rata-rata mahasiswa bersifat apatis dengan sebuah kata organisasi.
dengan latar belakang kebutuhan akan kader militan juga sebuah organisasi sang di tuntut untuk bisa mengembangkan sumber daya manusia sehingga organisasi tersebut dapat beradaptasi dengan perubahan dinamika kampus.

materi 2 oleh  Inu Fauzan
Untuk itu lah Permatep melalui departemen PSDM sebagai organisasi kader melakukan sebuah training yang di beri nama UP GRADING MAHASISWA TEP dengan mengangkat tema "Bergerak Menuju Permatep Mandiri" yang di adakan  di gedung C fakultas Pertanian Universitas Lampung pada tanggal 12 februari 2011.
Adapun materi yang yang disampaikan adalah :

1. manajemen Keorganisasian (Wahyu Irawan n Arif andika Putra)
2. manajemen kesekretariatan (Inu Fauzan)
3. Motivasi Berorganisasi (Warji.S.T.P,M.Si)
suasana up grading

peserta up grading
Alhamdulilah  agenda ini dihadiri 75 peserta dari angkatan 2009 dan 2010, semoga dengan acara-acara bertipe seperti ini sikap apatis mahasiswa TEP bisa dikurangi dan menghasilkan kader-kader yang tangguh, selain itu cara ini dibarengkan dengan launching BBT (bengkel belajar TEP) yang dikhususkan untuk mahasiswa 2010 dengan tujuan sarana pembinaan akademik maupun  ke Permatep an.

Sabtu, 05 Februari 2011

PENYULUHAN DAN PEMBUATAN INSTALASI BIOGAS

PERMATEP, Sosialisasi Pemanfaatan Biogas ke Desa.
 
Pemanfaatan kotoran ternak (sapi/lembu) ditingkat masyarakat desa masih digunakan sebatas untuk pupuk saja. Dengan mengusung tema "Optimalisasi Penggunaan Biogas sebagai Bio-Energy alternatif di Provinsi Lampung", Perhimpunan Mahasiswa teknik Pertanian (PERMATEP) melalui Departemen Keprofesian dan Departemen Pengabdian Masyarakat bekerjasama dengan IMATETANI (Ikatan Mahasiswa Teknik Petanian Indonesia) melakukan Penyuluhan dan Pembuatan Instalasi Biogas di desa Bogorejo, Kec. Gedong Tataan, Kab. Pesawaran pada hari Sabtu, 05 Februari 2011.

Ini merupakan salah satu upaya memperkenalkan Energy Alternatif dari pemanfaatan kotoran ternak (sapi/lembu) kepada masyarakat.












Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh proses fermentasi dari bahan-bahan organik, termasuk kotoran manusia dan hewan, limbah rumah tangga, dan sampah-sampah organik secara anaerobik. Biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar dan juga dapat menghasilkan listrik. Ada beberapa alasan mengapa biogas merupakan bahan bakar alternatif terbaik, di antaranya biogas memproduksi bahan bakar ramah lingkungan, biogas memiliki kandungan energi dalam jumlah yang besar, dan limbah biogas dapat dimanfaatkan sebagai pupuk.
Biogas menghasilkan bahan bakar ramah lingkungan. Biogas terbuat dari bahan-bahan alami, seperti kotoran manusia dan hewan, serta limbah-limbah organik lain. Karbon dalam biogas merupakan karbon yang diambil dari atmosfer oleh fotosintesis tanaman, sehingga bila dilepaskan lagi ke atmosfer tidak akan menambah jumlah karbon di atmosfer bila dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Biogas juga tidak menghasilkan limbah yang bisa mencemari lingkungan. Gas metana dalam biogas bisa terbakar sempurna. Sebaliknya, gas metana dalam bahan bakar fosil tidak bisa terbakar sempurna dan akan membahayakan lingkungan. Seperti kita ketahui, metana termasuk dalam gas-gas rumah kaca yang bisa menyebabkan pemanasan global (global warming). Sehingga penggunaan biogas bisa mencegah resiko terjadinya global warming.
Biogas memiliki kandungan energi tinggi yang tidak kalah dari kandungan energi dalam bahan bakar fosil. Nilai kalori dari 1 m3 biogas sekitar 6000 watt jam, setara dengan setengah liter minyak diesel. Oleh karena itu biogas sangat cocok menggantikan minyak tanah, LPG, butana, batu bara, dan bahan bakar fosil lainnya. Biogas mengandung 75% metana. Semakin tinggi kandungan metana dalam bahan bakar, semakin besar kalor yang dihasilkan. Oleh karena itu, biogas juga memiliki karakteristik yang sama dengan gas alam. Sehingga jika biogas diolah dengan benar, biogas bisa digunakan untuk menggantikan gas alam. Dengan demikian jumlah gas alam bisa dihemat.
Limbah biogas dapat digunakan sebagai pupuk. Limbah biogas, yaitu kotoran ternak yang telah hilang gasnya (slurry) merupakan pupuk organik yang sangat kaya akan unsure-unsur yang sangat dibutuhkan tanaman. Bahkan, unsur-unsur tertentu seperti protein, selulose, dan lignin tidak bisa digantikan oleh pupuk kimia. Dengan demikian kita juga bisa mengurangi anggaran untuk membeli pupuk.
Dari alasan-alasan dapat disimpulkan bahwa biogas adalah bahan bakar alternatif terbaik, khususnya untuk masyarakat pedesaan yang memiliki peternakan. Kami berharap setelah teman-teman membaca artikel ini, teman-teman bisa mulai menggunakan teknologi biogas sebagai sumber energi alternatif di daerah masing-masing.